Sebagai
destinasi budaya, candi ini menawarkan banyak hal menarik bagi pengunjung.
Relief yang menghiasi dinding candi menggambarkan cerita dari epos Mahabharata
dan Ramayana, sekaligus mencerminkan perpaduan unsur Hindu-Buddha yang
mendominasi budaya Kerajaan Singosari pada masa itu. "Setiap harinya,
candi ini menarik sekitar 50 hingga 100 pengunjung, baik dari kalangan
wisatawan lokal, mancanegara, akademisi, hingga seniman yang tertarik mendalami
kekayaan sejarah dan nilai budaya yang dimilikinya," jelas Daman Wuri,
salah satu pengelola Candi Singosari.
Selain
nilai sejarah, Candi Singosari menawarkan pengalaman spiritual bagi pengunjung.
Banyak wisatawan yang memanfaatkan area candi untuk meditasi atau ritual
keagamaan, terutama di sekitar patung-patung seperti Siwa Mahadewa dan Durga
Mahisasuramardini, yang dianggap memiliki kekuatan spiritual. "Beberapa
pengunjung bahkan melakukan ritual sesajen sebagai bentuk penghormatan kepada
para leluhur, menjadikan candi ini sebagai tempat yang sakral bagi masyarakat
lokal," tambah Daman Wuri.
Tidak
hanya menjadi tempat wisata sejarah dan spiritual, Candi Singosari juga menjadi
panggung seni budaya. Pada momen-momen tertentu, seperti perayaan Suro dalam
kalender Jawa, digelar pertunjukan seni tradisional seperti Tari Topeng
Malangan dan Tari Jaranan. "Pertunjukan ini selalu berhasil menciptakan
suasana magis, sekaligus memperkenalkan seni tradisional kepada generasi muda
dan wisatawan," pungkas Daman Wuri. Workshop seni, seperti pelatihan
gamelan dan tari tradisional, juga sering diadakan di area candi, memberikan
kesempatan kepada wisatawan untuk belajar langsung tentang budaya lokal.
Selain
berbagai kegiatan seni dan spiritual, kawasan Candi Singosari juga dikenal
sebagai tempat fotografi yang menarik. Banyak wisatawan, terutama dari kalangan
muda, memilih candi ini sebagai lokasi untuk berswafoto. Keindahan arsitektur
yang berpadu dengan latar belakang pemandangan alami menjadikan Candi Singosari
salah satu tempat favorit bagi konten kreator dan fotografer. Beberapa dari
mereka sering mengunggah hasil fotonya ke media sosial, yang secara tidak
langsung semakin memperkenalkan keindahan candi ini kepada khalayak luas.
Candi
Singosari juga menarik perhatian komunitas akademik. Para peneliti dari dalam
dan luar negeri secara rutin melakukan studi lapangan di candi ini.
"Setiap bulan, ada sekitar lima hingga sepuluh tim penelitian yang datang
untuk mempelajari lebih dalam teknik arsitektur kuno, simbolisme relief, dan
pengaruh budaya Hindu-Buddha dalam seni rupa," ungkap Daman Wuri. Kegiatan
ini tidak hanya memperkaya wawasan akademis, tetapi juga membuka peluang untuk
menemukan informasi baru mengenai sejarah Nusantara.
Dengan
keunikan dan kekayaan budaya yang dimilikinya, Candi Singosari terus menjadi
magnet bagi wisatawan yang mencari pengalaman wisata budaya yang mendalam.
Pemerintah daerah bersama masyarakat dan komunitas pelestari budaya berupaya
meningkatkan fasilitas di sekitar candi untuk memastikan kenyamanan pengunjung.
Melalui pengembangan yang berkelanjutan, sehingga Candi Singosari dapat terus
lestari dan menjadi jendela budaya yang menghubungkan generasi masa kini dengan
kejayaan masa lalu.
0 komentar:
Posting Komentar