PAI Jurnalistik 2024

JURNALISTIK 2024

Senin, 09 Desember 2024

Kegiatan Susur Sungai Sukun: Antusiasme Mahasiswa Baru di Balik Tantangan Koordinasi

Kepanjen, Malang (27/10/2024) – Kegiatan susur sungai di Sungai Sukun, Kecamatan Kepanjen, menjadi ajang kolaborasi lintas elemen masyarakat. Acara ini merupakan acara yang diadakan oleh dinas lingkungan hidup malang yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 13.00 dengan dihadiri oleh mahasiswa baru UIN Malang, masyarakat sekitar, organisasi kemasyarakatan (Ormas), TNI-Polri, Dinas Lingkungan Hidup, serta siswa SMP di wilayah Kepanjen.

Dimulai dengan apel bersama di lapangan dekat Sungai Sukun, kegiatan dibuka oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Rektor UIN Malang. Mereka menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama sungai sebagai sumber kehidupan. Meski cuaca panas sempat membuat suasana kurang kondusif, semangat peserta tetap terjaga sepanjang acara.

Mayoritas peserta kegiatan ini adalah mahasiswa baru UIN Malang, yang diwajibkan mengikuti atas instruksi dari mudir Ma'had. Instruksi ini disampaikan melalui edaran resmi dan pengisian Google Form yang dikoordinasikan oleh musyrif, pendamping mahasiswa baru di asrama. Kebijakan ini diterapkan karena kurangnya partisipasi dari mahasiswa semester tiga ke atas, yang dinilai kurang antusias terhadap kegiatan sosial semacam ini.

Namun, koordinasi teknis kegiatan ini tidak lepas dari masalah. Pihak Dewan Mahasiswa (Dema), yang bertanggung jawab atas pendaftaran peserta, baru mengirimkan edaran dan Google Form pada hari kegiatan, pagi hari sebelum acara dimulai. Hal ini berbeda dengan pihak Ma'had yang sudah mengedarkan informasi sejak seminggu sebelumnya. Beberapa musyrif menyatakan bahwa penugasan wajib kepada mahasiswa baru terasa seperti langkah disengaja dari pihak Dema untuk memastikan jumlah peserta terpenuhi tanpa perlu mencari relawan tambahan.

Peserta tiba di lokasi menggunakan bus dan truk yang disediakan oleh TNI dan Brimob. Antusiasme tinggi terlihat meskipun beberapa kendala teknis, seperti keterlambatan konsumsi, sempat memicu keluhan dari sebagian peserta. Beberapa mahasiswa mengaku mulai merasa lelah karena perjalanan panjang dan cuaca yang panas, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat gotong-royong. Mahasiswa baru bersama Ormas menjadi kelompok paling aktif dalam aksi bersih-bersih, membersihkan sampah yang menyumbat aliran sungai.

Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup menyampaikan apresiasi atas partisipasi semua pihak. "Kami sangat mengapresiasi kehadiran dan kontribusi para peserta. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan semua elemen masyarakat," ujarnya.

Selain fokus pada kebersihan, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan peserta tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Melalui aksi nyata ini, diharapkan kesadaran masyarakat semakin meningkat untuk menjaga sungai tetap bersih dan bebas dari sampah. Bahkan, dampak positifnya sudah terlihat dari wajah Sungai Sukun yang lebih bersih setelah kegiatan.

Kegiatan ini juga menjadi momen untuk membangun kebersamaan antara berbagai pihak yang terlibat, sekaligus mendorong inisiatif serupa di masa depan. Di sisi lain, mahasiswa baru juga mendapatkan pengalaman berharga, seperti belajar bekerja sama dalam tim dan menghadapi tantangan lapangan.

Namun, sejumlah peserta berharap agar koordinasi di masa depan lebih baik, terutama dalam hal pemberitahuan, logistik, dan fasilitas. Dengan persiapan yang lebih matang, kegiatan seperti ini akan berjalan lebih lancar dan memberikan dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat sekitar.

Dengan suksesnya kegiatan ini, masyarakat setempat dan pihak penyelenggara berharap acara serupa bisa dijadikan agenda tahunan. Partisipasi lintas elemen masyarakat diharapkan dapat terus ditingkatkan demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman, sekaligus memberikan ruang edukasi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Bagikan:

0 komentar:

Posting Komentar

EduKita

Kategori Tulisan

Arsip Tulisan