Kepanjen, Malang (27/10/2024) – Kegiatan susur sungai di Sungai
Sukun, Kecamatan Kepanjen, menjadi ajang kolaborasi lintas elemen masyarakat.
Acara ini merupakan acara yang diadakan oleh dinas lingkungan hidup malang yang
berlangsung dari pukul 09.00 hingga 13.00 dengan dihadiri oleh mahasiswa baru
UIN Malang, masyarakat sekitar, organisasi kemasyarakatan (Ormas), TNI-Polri,
Dinas Lingkungan Hidup, serta siswa SMP di wilayah Kepanjen.
Dimulai dengan apel bersama di lapangan dekat Sungai Sukun, kegiatan
dibuka oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Rektor UIN Malang. Mereka
menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama sungai sebagai
sumber kehidupan. Meski cuaca panas sempat membuat suasana kurang kondusif,
semangat peserta tetap terjaga sepanjang acara.
Mayoritas peserta kegiatan ini adalah mahasiswa baru UIN Malang, yang
diwajibkan mengikuti atas instruksi dari mudir Ma'had. Instruksi ini
disampaikan melalui edaran resmi dan pengisian Google Form yang
dikoordinasikan oleh musyrif, pendamping mahasiswa baru di asrama. Kebijakan
ini diterapkan karena kurangnya partisipasi dari mahasiswa semester tiga ke
atas, yang dinilai kurang antusias terhadap kegiatan sosial semacam ini.
Namun, koordinasi teknis kegiatan ini tidak lepas dari masalah. Pihak
Dewan Mahasiswa (Dema), yang bertanggung jawab atas pendaftaran peserta, baru
mengirimkan edaran dan Google Form pada hari kegiatan, pagi hari sebelum
acara dimulai. Hal ini berbeda dengan pihak Ma'had yang sudah mengedarkan
informasi sejak seminggu sebelumnya. Beberapa musyrif menyatakan bahwa
penugasan wajib kepada mahasiswa baru terasa seperti langkah disengaja dari
pihak Dema untuk memastikan jumlah peserta terpenuhi tanpa perlu mencari
relawan tambahan.
Peserta tiba di lokasi menggunakan bus dan truk yang disediakan oleh TNI
dan Brimob. Antusiasme tinggi terlihat meskipun beberapa kendala teknis,
seperti keterlambatan konsumsi, sempat memicu keluhan dari sebagian peserta.
Beberapa mahasiswa mengaku mulai merasa lelah karena perjalanan panjang dan
cuaca yang panas, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat gotong-royong.
Mahasiswa baru bersama Ormas menjadi kelompok paling aktif dalam aksi
bersih-bersih, membersihkan sampah yang menyumbat aliran sungai.
Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup menyampaikan apresiasi atas
partisipasi semua pihak. "Kami sangat mengapresiasi kehadiran dan
kontribusi para peserta. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa menjaga
lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan semua elemen
masyarakat," ujarnya.
Selain fokus pada kebersihan, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi
masyarakat dan peserta tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Melalui aksi nyata ini, diharapkan kesadaran masyarakat semakin meningkat untuk
menjaga sungai tetap bersih dan bebas dari sampah. Bahkan, dampak positifnya
sudah terlihat dari wajah Sungai Sukun yang lebih bersih setelah kegiatan.
Kegiatan ini juga menjadi momen untuk membangun kebersamaan antara
berbagai pihak yang terlibat, sekaligus mendorong inisiatif serupa di masa
depan. Di sisi lain, mahasiswa baru juga mendapatkan pengalaman berharga,
seperti belajar bekerja sama dalam tim dan menghadapi tantangan lapangan.
Namun, sejumlah peserta berharap agar koordinasi di masa depan lebih
baik, terutama dalam hal pemberitahuan, logistik, dan fasilitas. Dengan
persiapan yang lebih matang, kegiatan seperti ini akan berjalan lebih lancar
dan memberikan dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat sekitar.
Dengan suksesnya kegiatan ini, masyarakat setempat dan pihak
penyelenggara berharap acara serupa bisa dijadikan agenda tahunan. Partisipasi
lintas elemen masyarakat diharapkan dapat terus ditingkatkan demi menciptakan
lingkungan yang lebih sehat dan nyaman, sekaligus memberikan ruang edukasi yang
bermanfaat bagi semua pihak.
0 komentar:
Posting Komentar