Malang (25/11) – Pagelaran konser amal oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Religius UIN Malang meramaikan Maliki Plaza selama tiga malam berturut-turut. Beragam penampilan seperti orkestra gambus, akustik, dan qosidah yang dibawakan oleh muda-mudi pegiat seni kampus Ulul Albab ikut memeriahkan aksi sosial ini. Berlangsung kurang lebih satu bulan, kegiatan ini dibuka dengan open donasi secara online di media sosial. Penggalangan dana dari konser amal akan diberikan kepada yayasan panti asuhan KH. Muhammad Mas Mansur bertempat di Malang.
Dokumentasi Panitia: Konser Amal UKM Seni Religius (8/7) |
Royyan (21), ketua umum UKM Seni Religius menuturkan bahwa konser amal ini bukan yang pertama kali digelar. Melainkan jadi agenda tahunan dalam periodisasi organisasi. “Sebelumnya sudah pernah dilakukan, bahkan ini sedikit flashback dulu sempet beberapa kali dilakukan di zaman senior saya, dulu malah kita sempet mendatangkan guest star Opick. Dulu memang ada rangkaian yang lebih besar lah daripada yang saya lakukan di periode ini” tuturnya (26/10).
Tercetusnya konser amal pada mulanya sekedar untuk memenuhi garis-garis besar program kerja UKM Seni Religius. Namun, berkat antusiasme para muda mudi pegiat seni, euphoria konser amal ini bisa dikatakan berhasil membawa impact besar bagi banyak orang. Kegiatan yang dikoordinatori oleh Rika Juliana ini menjadi gebrakan bagi para mahasiswa, untuk terus menebar nilai kemanusiaan dan kebaikan di sekitar. Sebagaimana salah satu isi tri dharma perguruan tinggi, pengabdian masyarakat. Konser amal dan open donasi ini menjadi bentuk rangkulan mahasiswa kepada masyarakat sekitar, peka akan sosial, dan membuka kesadaran tentang arti kemanusiaan.
Impact positif yang begitu banyak tidak menutupi bahwa eksekusi kegiatan ini juga tetap memiliki kekurangan yang perlu dievaluasi. “Dari segi persiapan memang masih banyak yang menjadi catatan bagi kita, masih banyak evaluasi yang kita dapati ketika pelaksanaan, baik dari segi perencanaan, persiapan maupun eksekusi. Namun di lain sisi untuk indikator yang kita tetapkan itu sudah dipenuhi” ungkap Royyan (26/10).
Meski demikian, melihat besarnya manfaat konser amal, program ini akan tetap dipertahankan dan terus digalakan pada periode selanjutnya sebagai bentuk aksi sosial di kalangan pegiat seni islami. Seperti penuturan Royyan (26/10), “Kalau menurut saya pribadi, teman-teman pengurus selanjutnya apabila hal ini dirasa baik bagi kita maupun bagi orang lain silahkan diteruskan, dengan catatan silahkan lihat dari evaluasi tahun ini.”
Dokumentasi Panitia: Penyerahan Donasi Secara Simbolis (8/7) |
Royyan juga mengungkapkan kesan bahagia atas pelaksanaan konser amal kali ini yang mendapat antusias luar biasa dari banyak kalangan. “Saya sangat bahagia lah. Kita bisa berbagi dengan temen-temen yang ada diluar dalam tanda kutip kurang beruntung dengan kita disini. Kita bisa berbagi kebahagiaan dan rezeki. Kita bisa menyalurkan niat baik dari orang lain baik dari UKM maupun pihak eksternal. Harapan kedepannya semoga hal-hal yang dikira baik silahkan diteruskan oleh penerus UKM seni religius periode selanjutnya”. (26/10)
Konser amal Seni Religius ini juga menjadi momentum berharga sebelum menutup tahun ajaran baru di masa perkuliahan. Para mahasiswa yang sudah terbiasa berlatih dengan musiknya, baik gambus, qosidah maupun akustik, bisa puas menampilkan hasil dari latihannya selama satu periode. Mereka mengerahkan segala kemampuannya untuk bisa menghibur para pengunjung yang sudah dengan rela berbagi donasi. Perpaduan yang begitu sempurna, ketika jiwa seni dapat tersalurkan untuk menghibur dan berbagi dengan sesama.
Teman-teman juga bisa menjadikan kegiatan konser amal ini sebagai inspirasi untuk menciptakan ide-ide baru lainnya yang positif dan bermanfaat bagi sekitar. Terutama bagi para muda-mudi yang mau produktif di masa ‘golden age’ nya.
0 komentar:
Posting Komentar