PAI Jurnalistik 2024

JURNALISTIK 2024

Senin, 09 Desember 2024

Mabna Arrazi: Melahirkan Generasi Ulul Albab Melalui Pendidikan Karakter dan Akademik

 

Sumber: Dokumen Pribadi Penulis

Malang (28/10/2024) - Pusat Ma’had Al-Jami’ah UIN Malang, sebagai bagian integral dari sistem pendidikan berbasis pesantren perguruan tinggi, menjadi rumah kedua bagi mahasantri. Dibalik kesibukan akademik dan rutinitas ibadah, pendidikan karakter dan akademik menjadi pilar utama dalam mencetak generasi ulul albab. Hal ini terungkap dalam wawancara eksklusif bersama Latifah Nurul Hidayah, S.Ag., salah satu murobbiah Mabna Arrazi, pada 28 Oktober 2024.

Dalam percakapan hangat itu, Latifah menjelaskan bahwa pendidikan di Ma’had Al-Jami’ah tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter. Salah satu wujudnya adalah program ta’lim, yang terdiri atas ta’lim Al-Qur’an dan ta’lim afkar. “Program ta’lim sudah dijadwalkan dari Senin hingga Jumat, dengan pembagian: ta’lim afkar setiap Senin dan Rabu, serta ta’lim Al-Qur’an setiap Selasa dan Jumat. Waktunya setelah Isya, sekitar pukul 19.30 hingga 21.00,” tutur Latifah.

Program ini memiliki pendekatan pembelajaran yang terstruktur. Mahasantri baru diwajibkan mengikuti placement test untuk menentukan tingkat kemampuan mereka, yang kemudian dibagi menjadi tiga tingkatan: Asasi (pemula), Mutawasith (menengah), dan Al-Aly (lanjutan). Pembagian ini memastikan proses belajar berjalan efektif dan sesuai kebutuhan masing-masing individu.

Metode pembelajaran di Ma’had tidak monoton. Latifah menjelaskan bahwa ta’lim mengombinasikan metode klasikal ceramah, talaqqi, dan presentasi. Pendekatan ini memberikan keseimbangan antara transfer ilmu secara langsung, interaksi mendalam antara pengajar dan mahasantri, serta kemampuan mahasantri untuk aktif dalam proses pembelajaran. “Kami mendatangkan pengajar dari luar Ma’had yang kompeten di bidangnya. Dengan begitu, mahasantri mendapatkan wawasan yang lebih luas,” tambahnya.

Sebagai lembaga pendidikan berbasis pesantren, Ma’had menerapkan aturan ketat. Kegiatan ta’lim bersifat wajib bagi seluruh mahasantri. Bagi yang tidak mengikuti, akan dikenai iqob (hukuman) sebagai bentuk pembinaan. “Penerapan iqob ini bertujuan mendisiplinkan mahasantri sekaligus menanamkan rasa tanggung jawab terhadap kewajiban mereka,” ungkap Latifah.

Menurutnya, pendidikan karakter yang ditanamkan melalui kegiatan ta’lim sangatlah penting. Program ini tidak hanya mendidik secara intelektual, tetapi juga menanamkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kedisiplinan, dan spiritualitas yang kuat.

Latifah menekankan bahwa program pendidikan di Ma’had berakar pada visi membentuk pribadi ulul albab yaitu generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan kepekaan sosial. “Kegiatan di Ma’had dirancang untuk membentuk pribadi yang berkarakter kuat. Nilai-nilai ini menjadi bekal penting dalam kehidupan mereka sebagai mahasiswa dan anggota masyarakat,” ujarnya penuh semangat.

Sebagai penutup wawancara, Latifah menyampaikan pesan inspiratif: utlubul ilma minal mahdi ila lahdi carilah ilmu sejak buaian hingga liang lahad. Pesan ini, katanya, menjadi pengingat bagi mahasantri untuk terus belajar dan berkembang sepanjang hayat.

Dengan sistem pendidikan yang terorganisasi dan berlandaskan nilai-nilai karakter, Pusat Ma’had Al-Jami’ah UIN Malang telah menjadi tempat pembentukan generasi unggul. Program-program seperti ta’lim tidak hanya memperkuat kemampuan akademik, tetapi juga membangun karakter yang menjadi fondasi utama menuju kesuksesan dunia dan akhirat.

Bagikan:

0 komentar:

Posting Komentar

EduKita

Kategori Tulisan

Arsip Tulisan