![]() |
Foto diambil dari instagram mahasantriuinmalang |
Malang - Malam yang cerah pada 19/10/2024 di Ma’had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA) UIN Maliki Malang menyimpan semangat luar biasa. Dalam rangkaian peringatan Hari Santri Nasional, sebuah lomba fashion dengan tema unik berhasil mencuri perhatian. Lomba ini bukan sekadar adu kreativitas, tetapi juga membawa pesan mendalam tentang kepedulian lingkungan. Peserta dari setiap mabna berkompetisi dengan desain busana yang memanfaatkan bahan bekas, membuktikan bahwa seni dan kepedulian sosial dapat berpadu dengan harmoni.
Salah satu penampilan yang menonjol datang dari Mabna Al-Khawarizmi, dengan tema "Kingdom of Empire". Kostum mereka mengusung warna emas dan hitam, yang mencerminkan keanggunan serta kekuatan. Bahan utama kostum ini adalah bubble wrap yang dikumpulkan dari sisa paket para mahasantri. “Membuat kostum dari bahan bekas itu menantang, tetapi justru di situlah semangatnya,” ungkap Uda Ahmad, musyrif yang menjadi penanggung jawab lomba ini. Ia juga menjelaskan bahwa proses pembuatan memakan waktu dua minggu dengan tantangan terbesar adalah menyesuaikan kostum pada talent.
Acara ini adalah bagian dari program kerja divisi kesantrian Ma’had Al-Jami’ah UIN Malang. Berbagai perlombaan seperti tari zafin, yel-yel, MTQ, dan lomba kreatif lainnya turut memeriahkan HSN tahun ini. Setiap mabna memilih delegasi terbaik mereka untuk berpartisipasi. Perlombaan berlangsung sejak awal Oktober dengan jadwal bergantian, sehingga dalam setiap perlombaan berlangsung dengan beragam penonton dengan antusias yang berbeda.
![]() |
Lomba fashion ini lebih dari sekadar
estetika. Dengan memanfaatkan limbah sebagai bahan dasar, acara ini mengedukasi
pentingnya pengelolaan sampah dan kreativitas dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa seni bisa berkontribusi pada kepedulian
lingkungan,” tambah Uda Ahmad. Melalui lomba ini, para peserta tidak hanya
berlomba menunjukkan kreativitas, tetapi juga menyampaikan pesan sosial yang
relevan. Malam itu menjadi bukti nyata bahwa seni, budaya, dan kepedulian
sosial dapat berpadu menciptakan harmoni yang memukau.
0 komentar:
Posting Komentar